Senin, 18 April 2011

Investor Tambang ‘Nyasar’ di Kantor Bupati

Salah Demo GERAM

 Investor Tambang dari PT.Aneka Tambang tiba-tiba ‘nyasar’ dan sempat bicara memaparkan program dan kegiatan terkait akitivitas pertambangan yang selama ini dilakukan perusahaan itu dihadapan Wakil Bupati Manggarai Barat, Drs.Gasa Maksimus,MSi bersama pimpinan instansi pemerintah daerah setempat di Kantor Bupati pada Sabtu (16/4) lalu.

Informasi yang dihimpun wartasemesta.com mendapatkan kalau kedatangan Made Surada, orangnya PT.Aneka Tambang itu bersama Dosen Sekolah Tinggi Teknis Lingkungan Hidup Yogyakarta, Prof.Ir.Yohanes Sardjono sebenarnya berbicara tentang persiapan kegiatan Sail Komodo 2013 mendatang. Sayangnya dalam kesempatan itu, Made Surada malah berbicara tentang proteksi tambang yang selama ini dilakukan PT. Aneka Tambang.

Wakil Bupati, Gasa Maksimus dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir sebenarnya tidak menduga kalau Made Surada bias berbicara tentang tambang saat itu. Pasalnya selama ini pemerintah daerah Manggarai Barat sudah sepakat menyatakan kata ‘tidak’ untuk tambang di daerah ini. Wabup Gasa menegaskan, Manggarai Barat bisa hidup tanpa tambang karena itu jangan lagi mencoba mengutak-atik pikiran pemerintah yang ada saat ini soal tambang karena sejak awal pemerintahan Bupati, Agustinus Ch Dula bersama Wakilnya Gasa Maksimus sudah sepakat untuk tidak akan mengakomodir pertambangan terbuka di Manggarai Barat. “Jangan lagi mengutak-atik pikiran kami soal tambang. Karena sejak awal kami sepakat untuk menyatakan ‘tidak’ untuk tambang. Manggarai Barat mampu hidup tanpa tambang,”tegas Gasa

Gasa melanjutkan jika Bali yang selama ini dikenal dengan daerah pariwisata ada tambang di sana barangkali hal ini perlu kita bicarakan lagi untuk di daerah ini tetapi kalau Bali tidak ada tambang maka Manggarai Barat yang juga daerah wisata tidak akan mengakomodir tambang. Dirinya mengaku baru tahu dalam ruang itu kalau Made Surada orangnya investor tambang. Karena itu Gasa mengharapkan agar tidak ada opini atau pikiran yang muncul seolah-olah pemerintah mengundang investor tambang datang di Kantor Bupati bicara tentang tambang.

Pendapat senada diutarakan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Rafael Arhat. Menurut dia, selama ini daerah Manggarai Barat sudah tidak bicara lagi tentang tambang pasca dikeluarkannya moratorium (peringatan) pemerintah yang ditujukan kepada para investor tambang. Karena itu kalau bicara tentang Sail Komodo 2013 di Labuan Bajo maka kita harus komit bicara tentang itu dan jangan ada agenda lain selain Sail Komodo 2013 mendatang. ‘Kami di sini sudah sepakat tidak omong lagi tentang tambang jadi jangan lagi membuka pikiran kami tentang tambang ini. Kami mau bicra tentang Sail Komodo 2013 mendatang,”jelasnya

Dalam kesempatan selanjutnya Made Surada tidak diberi kesempatan bicara lagi. Pertanyaan pun tidak ada yang menyinggung soal tambang. Materi banyak bicara tentang Sail Komodo 2013. Segala kekurangan yang ada di Manggarai Barat umumnya dan Labuan Bajo perlu dibenahi. Sejumlah fasilitas jalan, listrik dan air bersih lebih mendapat perhatian serius pemerintah. Dalam kesempatan itu muncul usulan agar Selat Molo jalur laut menuju Pulau Komodo dibangun listrik dengan ,penggerak arus laut seperti di selat Golsalu, kabupaten Flores Timur karena di selat itu arus air yang mengalir deras.

Prof.Ir.Yohanes Sardjono mengatakan pihaknya akan menyampaikan hal ini kepada pemerintah pusat tentang kekurangan yang ada. Dikatakan kalau dana mencukupi maka selat Molo bisa dilakukan penelitian lebih awal sehingga peresmian nanti setelah di Selat Gonsalu, Flores Timur dan satu lagi di kabupaten Alor nanti yang ketiga di selat Molo, Manggarai Barat.

Sumber ; Wartasemesta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar